STRESS AND DYSPEPSIA SYMPTOMS AMONG STUDENTS IN INDONESIA: A CROSS-SECTIONAL STUDY
Abstract
Background: Dyspepsia syndrome is a common health issue among adolescents, with a global prevalence estimated at 20-30%. In Indonesia, the 2018 Riskesdas data indicated that the prevalence among those aged 15-24 was 18.3%. Factors associated with dyspepsia syndrome in adolescents include gender, stress, eating frequency, and specific food consumption. Purpose: This study aims to analyze the relationship between respondent characteristics (gender, stress, eating frequency, food consumption, smoking habits, and exercise) and dyspepsia incidence among adolescents living in boarding houses. Methods: This study used a cross-sectional design, involving 52 respondents. Data was collected via questionnaires and analyzed with the chi-square test. Result: Most respondents were female (82.7%), had poor eating frequency (86.5%), poor stress conditions (84.6%), preferred spicy foods (75%), consumed caffeine (80.8%), and rarely exercised (84.6%). The analysis revealed a significant association between stress conditions and dyspepsia syndrome (p=0.022), while gender, eating frequency, food consumption, smoking habits, and exercise showed no association. Conclusion: Poor stress conditions are a risk factor for dyspepsia syndrome in adolescents. Efforts are needed to reduce stress levels through education on stress management and healthy dietary practices to prevent dyspepsia syndrome.
Abstrak
Latar Belakang: Sindrom dispepsia adalah masalah kesehatan yang sering dialami remaja, dengan prevalensi global diperkirakan mencapai 20-30%. Di Indonesia, data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi dispepsia pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 18,3%. Faktor-faktor yang diduga berkaitan dengan sindrom dispepsia pada remaja meliputi jenis kelamin, stres, frekuensi makan, dan konsumsi makanan tertentu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik responden (jenis kelamin, stres, frekuensi makan, konsumsi makanan, kebiasaan merokok, dan olahraga) dengan kejadian sindrom dispepsia pada remaja yang tinggal di asrama. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan total 52 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Mayoritas responden adalah perempuan (82,7%), memiliki frekuensi makan yang buruk (86,5%), kondisi stres yang buruk (84,6%), menyukai makanan pedas (75%), mengonsumsi kafein (80,8%), dan jarang berolahraga (84,6%). Analisis menunjukkan bahwa kondisi stres berhubungan signifikan dengan sindrom dispepsia (p=0,022), sementara jenis kelamin, frekuensi makan, konsumsi makanan, kebiasaan merokok, dan olahraga tidak berhubungan. Kesimpulan: Kondisi stres yang buruk adalah faktor risiko sindrom dispepsia pada remaja. Upaya untuk mengurangi tingkat stres melalui pendidikan manajemen stres dan pola makan sehat sangat diperlukan untuk mencegah sindrom dispepsia.
References
Amelia, K. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dispepsia pada Mahasiswa Tingkat Akhir. (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).
Ashari, A. N., Yuniati, Y., & Murti, I. S. (2022). Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(2), 120–125. https://doi.org/10.31004/jkt.v2i2.1826
Dewi, A. (2017). Hubungan Pola Makan dan Karakteristik Individu Terhadap Sindrom Dispepsia pada Mahasiswa Angkatan 2015 dan 2016 Fakultas Kedokteran Univeritas Hasanuddin. (Universitas Hasanuddin. Universitas Hasanuddin).
Hidayat, R., Susanto, A., & Lestari, A. (2023). Kajian Literatur: Hubungan Kebiasaan Makan dengan Kejadian Dispepsia pada Remaja. Amerta Nutrition, 7(4), 626–637. https://doi.org/10.20473/amnt.v7i4.2023.626-637
Indarna, A. A., & Suryadi, S. (2022). Ketidakteraturan Pola Makan dengan Kejadian Dispepsia pada Remaja. OURNAL OF Mother and Child Health Concerns, 2(2), 48–55. https://doi.org/10.56922/mchc.v2i2.303
Karyanah, Y. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul. Indonesian Journal of Nursing Health Science, 3(2), 72–78.
Kementrian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia.
Li, Y., Su, Z., Li, P., Li, Y., Johnson, N., Zhang, Q., Du, S., Zhao, H., Li, K., Zhang, C., & Ding, X. (2020). Association of Symptoms with Eating Habits and Food Preferences in Chronic Gastritis Patients: A Cross-Sectional Study. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2020, 1–11. https://doi.org/10.1155/2020/5197201
Putri, A., Maria, I., & Mulyadi, D. (2018). Hubungan Karakterisitik Individu, Pola Makan, dan Stres dengan Kejadian Dispepsia paa Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Jambi Angkatan 2018. Journal of Medical Studies, 2(1), 36–37.
Sari, E., Fardy, T., Karima, U., & Pristya, T. (2021). Faktor Resiko Sindrom Dispepsia pada Remaja Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Palmerah. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 9(3), 431–446.
Ulhaq, N., Priawantiputri, W., Pusparini, & Syarief, O. (2022). Studi Literatur Pola Makan dan Kejadian Sindrom Dispepsia pada Remaja. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 2(3), 1004–1019. https://doi.org/10.34011/jks.v2i3.856 1004
Widya, Badriah, D. L., Wahyuniar, L., & Mamlukah, M. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dispepsia pada Pekerja di Pt. Hamsina Jaya MPGG Cirebon 2023. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 14(2), 361–369. https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.924
Wijaya, I., Nur, N. H., & Sari, H. (2020). Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan Terhadap Kejadian Syndrom Dispepsia di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif, 3(1), 58–68. https://doi.org/10.47650/jpp.v3i1.149
World Health Organization. (2015). Maternal Mortality. In: Reproduction Health and Research, Editor. Geneva: World Health Organization.
Yusuf, A., Nurmawan, Y., & Suhaeni, E. (2024). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Kopi Terhadap Kejadian Dispepsia di Puskesmas Pamengkang Kabupaten Cirebon Tahun 2023. Jurnal Ners, 8(1), 102–108.
Copyright (c) 2024 Rahmi Susanti, Anisa Aulia Rahayu, Anisa Aulia Hasmi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.