HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU CYBERSEX PADA REMAJA DI ACEH
The Relationship Between Religiosity and Cybersex Behavior in Adolescents in Aceh
Abstract
ABSTRACT
The level of religiosity in adolescents will affect their behavior. Adolescents with high religiosity tend to behave positively, while low religiosity refers to negative behavior such as cybersex, namely the activity of accessing pornography on the internet, whether in the form of sex-related videos, images, text stories, films, and games, engaging in conversations about online sex. The purpose of this study is to determine the relationship between religiosity and cybersex in adolescents in Aceh. Measuring instruments used in this study were the Internet Sex Screening Test scale and the Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. This type of research is correlated with the sampling technique used was an accidental technique with 347 adolescents aged range 18-to 24 years old living in Aceh and consisting of 134 boys and 213 girls. The result shows the significant level of this study is (p)=0.000 with the correlation (r)=-0.34, the hypothesis of this study is accepted, which shows there is a negative correlation between religiosity and cybersex behavior in adolescents in Aceh. The meaning is getting a higher level of adolescents’ religiosity, the lower their cybersex, and the lower their level of religiosity, the higher their cybersex. This study also shows that the majority of adolescents in Aceh have a higher level of religiosity so they were able to control the cybersex. Future researchers are expected to look at other factors that may influence cybersex behavior.
ABSTRAK
Tingkat religiusitas pada remaja akan berpengaruh terhadap perilakunya. Remaja yang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi cenderung berperilaku positif dan remaja yang memiliki religiusitas yang rendah akan merujuk kearah perilaku negatif. Salah satunya ialah perilaku cybersex yaitu suatu kegiatan mengakses pornografi di internet, baik dalam bentuk video, gambar, teks cerita, film dan game yang berbau seksual, atau terlibat percakapan tentang seksual online (daring) dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Internet Sex Screening Test dan Muslim Daily Religiosity Assessment Scale. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan teknik sampling yang digunakan adalah teknik aksidental dengan jumlah responden sebanyak 347 remaja dengan rentang usia 18-24 tahun yang berdomisili di Aceh yang terdiri dari 134 laki-laki dan 213 perempuan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)=0,000 dengan nilai korelasi (r) =-0,43. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian diterima, yang menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan perilaku cybersex pada remaja di Aceh. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi religiusitas pada remaja, maka semakin rendah tingkat cybersex, begitu juga sebaliknya, semakin rendah religiusitas, maka samakin tinggi cybersex pada remaja. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas remaja di Aceh memiliki religiusitas yang tinggi sehingga mampu mengontrol cybersex. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku cybersex.
References
Abell, J. W., Steenbergh, T. A., & Boivin, M. J. (2006). Cyberporn use in the context of religiosity. Journal of Psychology and Theology. 34(2), 165-171.
Abubakar, A. Y. (2008). Syariat islam di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam : Paradigma, kebijakan dan kegiatan. Dinas Syariat Islam.
Agustina, I., & Hafiza, F. (2013) Religiusitas dan perilaku cybersex pada kalangan mahasiswa. Jurnal Psikologika. 18(1). 15-21.
Candra, I., & Pratiwi, N. S. (2018). Hubungan antara religiusitas dengan cybersexual addiction pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Kota Padang. Jurnal PSYCHE. 11(2), 11-20.
Carvalheira, A., & Gomes, F, A. (2003). Cybersex in Portuguese chatrooms a study of sexual behaviors related to online sex. Journal of Sex & Marital Therapy. 29. 345–360.
Cooper, A., Delmonico, D. L., Griffin, E.S., & Mathy, R.M. (2004). Online sexual activity: An examination of potentially problematic behavior. Sexual addiction & compulsivity. 11, 129-134.
Delmonico, D, L., & Griffin, E, J. (2001). Internet Addiction: A Handbook and Guide to Evaluation and Treatment. Edited by Kimberly S. Young and Cristiano Nobuce de Abreu.
Djatmiko, S. (2000). Cybersmut dan cybersex: digitalisasi syahwat dan rebotisasi tubuh. Oocities. Diakses tangal 16/03/2020
Dolores, R., Dorton, & Julie, G. (2008). Cybersex use and abuse: Implications for health. American Jounal Of Health Education. 38(1).
Donald, dkk. 2004. .Dampak negatif kecanduan pornografi. Diakses tanggal 16/03/2020
Erawati, G. P., Kristiyawati, S. P., & Solechan, A. (2011). Hubungan antara cybersex dengan perilaku masturbasi pada remaja di SMA Kesatrian 1 Semarang. E-Journal Ilmu Keperawatan.
Gunarsa, S., & Gunarsa, Y. S. D. (2009). Psikologi Remaja. Gunung Mulia
Hani, U., Hartati, R., & Aiyuda, N. (2020). Kontrol diri terhadap perilaku cybersex pada remaja. Psychopolytan. 3(2). 126-132.
Hilgard, Erneste, R., Gordon. H., & Bower. (1979). Theories of Learning. Amirican Book Company.
Imawati, D., & Sari, M, T. (2018). Studi kasus kecanduan pornografi pada remaja. Motiva : Jurnal Psikologi. 1(2). 56-62
Irawanto, B. (2017). Mereguk kenikmatan di dunia maya virtualitas dan penubuhan dalam cybersex. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Gadjah Mada. 7(1). 1-114.
Jalaluddin. (2012). Psikologi Agama. Rajawali Pers
Kusumadewi, Dewi., et al. (2020). Cybersex addiction: an overview of the development and treatment of a newly emerging disorder. Medical Journal of Indonesia. https://doi.org/10.13181/mji.rev.203464 Med J Indones. 2020;29:233–41.
Lestari, A, I., & Hartosujono. (2014). Hubungan kontrol diri dengan perilaku cybersex remaja pada pengguna warung internet di Glagah Sari Yogyakarta. Jurnal SPIRITS. 4(2). 65-74.
Maheu. (2001). Etiology and treatment of internet-related problems. Pioneer Depelovement Resource, Inc.
Meston, C., Farmer, M, A,. & Lorenz, T. K. A. (2011). The relationship among sexual attitudes, sexual fantasy, and religiosity. Springer. 40. 619-630.
Olufadi, Y. (2017). Muslim Daily Religiosity Assessment Scale (MUDRAS): A New Instrument for Muslim Religiosity Research and Practice. Psychology of Religion and Spirituality
Papalia, D. E., Old S. S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development: Perkembangan Manusia. Salemba
Penhollow, T., Young, M., & Denny, G. (2005). The Impact of Religiosity on the Sexual Behaviors of College Students. American Journal of Health Education, 36(2), 75–85. https://doi.org/10.1080/19325037.2005.10608163
Peter, J., & Valkenburg, P. M. (2006). Adolescents' Exposure to Sexually Explicit Material on the Internet. Communication Research. 33(2), 178-204.
Pratiwi. (2004). Pendidikan seks untuk remaja. Tugu. Priyanggi, A. (2018). Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan perilaku cybersex pada remaja. Skripsi
Ratnawati. (2016). Memahami perkembangan jiwa keagamaan pada anak dan remaja. Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan. 1(1). 19-32.
Resmi, L. C., & Sumaryanti, I. U. (2019). Hubungan religiusitas dengan perilaku cybersex pada mahasiswa universitas x di kota Bandung. Prosiding Psikologi. 5(2). 656-663.
Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja. PT Rineka Cipta
Thouless, R., & Husein, M. (2000). Pengantar psikologi agama. Raja Grafindo Persada.
Vazsonyi, A. T., & Jenkins, D. D. (2010). Religiosity, Self-Control, and Virginity Status in College Students from the “Bible Beltâ€: A Research Note. Journal for the Scientific Study of Religion. 49(3), 561–568.
Wahyuni, T. Anggun. (2014). Hubungan Religiusitas dengan Kecenderungan Perilaku Mengakses Pornografi di
Internet pada Remaja. Jurnal psikologi, 2, 56-62
Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Rosda Karya.
Zullig, K. J., Ward, R. M., & Horn, T. (2006). The association between perceived spirituality, religiosity, and life satisfaction: The mediating role of self-rated health. Social Indicators Research, 79(2), 255-274.
Copyright (c) 2022 Hijratul Zulfa, Maya Khairani, Risana Rachmatan, Zaujatul Amna
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.